Guru Masa Pandemi Covid 19

         Sekelumit kisah guru dimasa pandemi covid 19 ini mungkin ada yang mau dengar tapi tak banyak juga yang tak mau tau. Tapi mau atau tidak mau didengar jari-jariku sudah tak bisa lagi untuk dihentikan walau hati dan pikiran ingin skali menghentikannya. “ enak ya jadi guru sekarang makan gaji buta”, “enak kali guru mu itu ya, mamak pula kau suruh ngajari kau”, “kalau gak sekolah kenapa harus bayar uang sekolah” begitulah segelintir cibiriran para ibu-ibu dan bukan sekali dua kali terdengar olehku bahkan sudah berulangkali cibiran itu terdengar. Sabar kata itu tak pernah lepas dari hatiku, mungkin siibu lagi stress atau bahkan depresi dikarenakan pandemi ini. Mencoba memahami dari sisi para ibu-ibu.

        Tapi melalui goresan tulisan ini saya pun ingin emak-emak diluar sana juga memahami dari sisi kami para guru, apalagi guru yang sudah lanjut usia. Pernahkah kalian tau kami guru-guru dipaksa untuk paham dan bahkan master dalam IT. Mungkin bagi kami guru-guru muda menjadi tertantang untuk semakin belajar kreatif dan inovatif untuk mengajar online tapi bagi guru-guru yang hampir pensiun dia bahkan juga dipaksa untuk memahami IT yang sebelumnya mereka hanya bisa mengangkat telepon sebagai keahlian IT mereka selama ini. Yang mana mereka harus paham menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran dalam menyampaikan pembelajaran, ada wa,telegram,google classroom, quizz,dan masih banyak lagi aplikasi lain sebagai media pembelajaran yang harus mereka pahami. Pernahkah emak-emak diluar sana merasakan ditengah malam masih harus membalas chat siswa-siswa yang tidak paham materi atau tugasnya yang sebelumnya itu hanya dikerjakannya sampai jam 2 siang saja sewaktu dimas sebelum pandemi, bahkan ada yang harus menjadi youtober sejati demi menciptakan pembelajaran yang inovatif. Ah.... masih banyak lagi kesusahan yang kami alami sebagi guru dimasa pandemi ini.

Intinya kita bukan saling menyalahkan tapi kita harus saling tolong menolong agar anak-anak kita tetap dapat belajar walau hanya dirumah saja dan semoga pandemi ini segera berlalu. Salam perjuangan dari kami guru covid 19.